BAB
II
Fungsi
Produksi
Fungsi produksi adalah hubugan fisik antara variable yang
dijelaskan (Y) dan variable yang menjelaskan (X).
Hal tersebut disebabkan
karena beberapa hal, antara lain:
a.
Dengan fungsi
produksi, maka peneliti dapat mengetahui hubungan antara factor produksi (
input) dan produksi (output ) secara langsung dan hubungan tersebut dapat lebih
mudah dimengerti.
b.
Dengan fungsi
produksi, maka peneliti dapat mengetahui hubungan anatara variable yang
dijelaskan (dependent variable ), Y, dan variable yang menjelaskan (indefendent
variable ),X, serta sekaligus mengetahui hubbungan antara variable penjelas.
1. MACAM
FUNGSI PRODUKSI
Berbagai
macam fungsi produksi telah dikenal dan dipergunakan oleh sebagian peneliti,
tetapi yang umum dan sering dipakai adalah sebagai berikut :
a. Linear,
b. Kuadratik,
dan
c. Eksponensial
1.1.Fungsi
produksi linear
Y = f (X1, X2, . . Xi,
. . . Xn)
Di mana:
Y
= variable yang dijelaskan (dependent variable )
X
= variable yang menjelaskan ( independent variable )
Funngsi
produksi linear biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi produksi linear
sederhana dan linear berganda. Perbedaan ini terletak pada jumlah variable X
yang dipakai dalam model. Fungsi produksi linear sederhana ialah bila
hanya satu variable X yang dipakai
dalam model.
Y
= a+bX
a
= intersep (perpotongan) dan
b
= koefisie regresi.}}
Bila a = 0,maka Y =
bX, dan garis ini akan melewati titik origin
1.1.Fungsi
produksi kuadratik
Rumus mamtematikdari
fungsi produksi kuadratik baiasanya dituliskan sebagai berikut :
Y = f (X1 ) ; atau dapat dituliskan
Y = a+bX+cX2
Dimana ;
Y = variable yang dijelaskan ;
X = variable yang menjelaskan ;
a, b, c = parameter yang diduga.
1.2.Fungsi
produksi pollinominal akar pangkat dua
Disamping dikenal
fungsi produksi dan pollinominal kuadratik, dikenal pula fungdi produksi
pollinominal yang lain yang sering disebut dengan fungsi produksi polinominal
akar pangkat dua. Secara matematis, persamaan fungsi ini dapat ditulis sebagai
berikut:
Y = a0 + a1X11/2 +a11X1.
1.3.Fungsi
produksi eksponensial
Fungsi produksi
eksponensial ini dapat berbeda satu sama lain tergantung pada cirri data yang
ada ; tetapi umumnya fungsi produksi eksponensial ini dapat ditulis sebagai
berikut :
Y = aXb (biasanya disebut fungsi cobb- douglas )
Dan
Y = abx
1.4.Fungsi
produksi CES
Fungsi produksi CES
untuk pertamakalinya diperkenalkan oleh Arrow, dkk, (1960 )
1.5.Fungsi
produksi transcenendental
Rumus umum dari fungsi
produksi transcenendental adalah sebagai berikut :
1.6.Fungsi
produksi translog
Fungsi produksi
translog dapat ditulis sebagai berikut :
-log Y = log A+b1 log X1 + b2log
X2 + b3 (log X1 log X.) + u.
Dimana :
Y = outut
X = input
B1, b2, b3 = parameter yang
diduga
A = parameter yang juga berfungsi sebagai intersep
U = galat ( disturbance trem).
2.
MEMILIH FUNGSI
PRODUKSI
Memilih fungsi produksi yang sesuai dengan
keinginan sipeneliti adalah bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini disebabkan
karena data yang ada belum tentu sesuai dengan model atau fungsi produksi yang
telah disiapkan ssebelumnya.
Memeilih
bentuk model fungsi produksi diperlukan tindakan yang antara lain sebagai berikut
a.
Identifikasi
masalah secara jelas. Variable apa yang berfungsi sebagai variable yang
dijelaskan, Y, dan variable apa yang berfungsi sebagai variable yang
menjelaskan X.
b.
Identifikasi
masalah tersebut akan berhasil baik kalau dilakukan hal-hal sebagai berikut :
b1. Study pustaka
b2. Pengalaman
penelitian sendiri
b3. Belajar dari
penelitian lain
c.
Melakukan trial
and error (coba-coba)
3.
VALIITAS MODEL
FUNNGSI PRODUKSI
Valitsa model adalah
suatu pernyataan atau uraian yang menjelaskan dukungan apakah model atau fungsi
produksi yang dipilih sebagai model atau valid (kuat, sah
).
Uraian yang berisikan
dukungan terhadap model yang dipakai seyogyanya terdiri dari :
a.
Secara terotis,
model yang dipakai itu benar dan dapat dipertanggug jawabkan.
b.
Secara praktis,
model yang dipakai itu dapat dilaksanakan atau dapat diduga dengan baik dan
mudah.
c.
Secara alitis
model yang dipakai itu menghasilkan parameter statistic yang dapat
dipertanggung jawabkan.